ceria faiza di hari lahirnya

Tanggal 20 bulan April 2007, tepat pukul 07:38 wibb – Faiza keluar dari rahim bundanya. Berkisar 15 menit kemudian, dia menatap kamera seolah bergaya minta difoto.

Dan inilah posenya, 15 menit setelah pertama kalinya menatap dunia yang akan dijalaninya ini. Seorang perempuan mungil yang belum diberi nama. Pada hari jumat yang suci, melalui serangkaian kesakitan pada Bundanya. Dibantu dokter dan suster. Juga dorongan yang kuat untuk hidup di dunia – ini dibuktikan dari tendangan-tendangan kakinya di rahim. Ia keluar dan memekikkan tangis. Tangis yang menyentak kesadaranku bahwa kini aku telah menjadi seorang bapak.

Segala kesakitan yang dialami oleh Bundanya selama beberapa bulan, dan lebih khusus beberapa hari sebelumnya, kini berbuah kebahagiaan.

Semua yang ada di ruang bersalin Klinik Bersalin “Sinar Bunda” merasakan kebahagiaan yang tiada tara. Semua menyambut Faiza dengan keceriaan. Ada lagi seorang anggota baru dalam keluarga. Nyai (panggilan Faiza kepada neneknya), Ombai (panggilan kepada saudara Kakeknya), turut bahagia. Entah apa yang ada dibenak mereka aku tidak tahu persis. Yang pasti, tampak diraut wajah mereka adalah kebahagiaan. Lukisan kegembiraan itu tidak mampu didusta.

Mereka yang menjaga dan menyambut Faiza lahir. Dari kiri Mamah Ika (tantenya, Adek Sisca), Ica (sepupunya), Mamah Indot (Ayuk Yanti), Manda (sepupu, kakak Ica), Nyai (neneknya, Hj. Herminawati).